Peluang Usaha

Peluang Usaha
Bisnis Beras Organik Indonesia Peluang Usaha Nomer Satu

bisnis beras

bisnis beras
bisnis beras

Monday, June 23, 2008

Selamat Tinggal Beras Impor

Sinopsis “Selamat Tinggal Beras Impor”

Sebuah artikel yang provokatif. Artikel ringan yang berjudul “Selamat Tinggal Beras Impor” memang hanya bertujuan untuk membuka cakrawala berpikir, kalau ternyata beras impor itu bisa ditiadakan. Tidak bermaksud banyak memang, hanya sekedar memberi asa bagi bangsa ini kalau ternyata masih ada solusi selain beras impor.

Jauh di Dusun Jomboran, Desa Sendangagung, Minggir, Sleman, belasan petani telah memulai langkah awal dalam pertanian organik, yaitu pupuk. Metode yang digunakan dalam pembuatan pupuk organik ini adalah dengan pemanfaatan kotoran ternak yang ada. Lain halnya dengan petani dari Dusun Kleben, Desa Sidorejo, Godean, Sleman yang memanfaatkan daun-daun kering untuk kemudian diolah menjadi pupuk organik. Bahkan, belasan petani di Padukuhan Karang Wetan, Desa Tegaltirto, Berbah, Sleman yang lokasinya mengalami kerusakan parah akibat gempa silam, telah siap untuk bertani organik dengan lahan sekitar tiga hektar.

Artikel ini juga menjelaskan besarnya cost yang harus dikeluarkan petani bila tetap bertahan pada pertanian konvensional, pertanian kimia. Mulai dari bibit, pupuk hingga pestisida. Harga bibit jenis C4 adalah Rp 3.500, sedang untuk jenis cisadane dihargai Rp 5000. Untuk tanah 1000 meter persegi, dibutuhkan lima kilogram bibit, sedang kebutuhan pupuk urea untuk tanah 1200 meter mencapai 50 kilogram.

Anggaran yang harus dikeluarkan petani pun tidak main-main besarnya. Pupuk urea bersubsidi dengan harga eceran tertinggi (HET) mengharuskan mereka menyediakan uang senilai Rp 52.500. Harga tersebut juga tanpa perkiraan naiknya harga bahan bakar minyak ataupun bila tanpa subsidi. Biaya untuk ongkos traktor Rp 130.000, jasa buruh tanam Rp 130.000, belum lagi pengeluaran untuk pestisida, pupuk kimia, biaya sewa tanah atau penyusutan dan tenaga petani itu sendiri, sehingga bisa diperkirakan pengeluaran dapat menggelembung hingga tiga kali lipat. Hasil yang diperoleh lahan tersebut diperkirakan sekitar 2,75 kuintal yang setara dengan Rp 962.500, dengan catatan mereka tidak menebaskan hasil panen. Itu semua juga belum pengeluaran pascapanen, seperti penjemuran serta penggilingan.

Sayangnya artikel ini hanya membahas lebih jauh tentang pupuk organik semata. Padahal esensi dari pertanian organik bukan sekedar keunggulan ekonomis di atas kertas semata, bukan hanya sekedar penggunaan bahan alami saja. Pertanian organik juga mencakup pembebasan petani dari ketergantungan bahan pertanian dari pihak lain. Semaksimal mungkin transfer pengetahuan tentang metode bertani organik yang berbasis pada bahan-bahan alami yang ada di sekitar petani mutlak harus dilakukan sehingga nantinya peluang ketergantungan dalam pembelian bahan pertanian organik dapat diantisipasi.

Sekali lagi, artikel yang didalamnya mengisahkan tentang keberhasilan petani Jomboran dan Karang Wetan dalam memproduksi pupuk organik mungkin hanyalah langkah awal sekaligus harapan akan kelestarian lingkungan, kemandirian, serta perbaikan ekonomi petani yang selama ini termarjinalkan.

Sumber : arohmanpanji.wordpress.com

Bisnis Beras Organik Indonesia Peluang Usaha Nomer Satu 021-73888872

No comments:

Bisnis Beras Organik

Bisnis Beras Organik
Bisnis Beras Organik

organik indonesia

organik indonesia
organic indonesia